huss, arwah setan pergi lah dari samping adikku yang paling cantik
ini..” seru nando sambil tersenyum membangunkan lamunan ku, Nando adalah
anak dari paman saya, Dia itu anak yang baik, sopan, pintar dan
pastinya keren lah banyak cewek-cewek yang suka sama Dia, ya biar pun
dia banyak disukai sama perempun dia gak playboy. Jadi gak ada salahnya
kalau aku juga menyukai Dia.
“hayoo, kamu ngapain sendirian disini nanti kalau kesambet setan mau kamu?” tambah nando lagi
“Bukan urusan kakak” jawab ku dengan nada kesal (aku biasa manggil kakak kepada Nando)
“wihh jutek amat jawabnya, kenapa sayang kok cemberut gitu mukanya nanti
makin jelek loh” kata sayang yang baru saja dilontarkan dari mulut
manis nya itu membuat hati aku terasa nyaman bangat ya biar pun aku tau
itu hanya kata sayang buat adik “biarin” jawab ku makin kesal.
Gimana aku gak kesal dia gak pernah menganggap aku lebih dari seorang
adik, dari SMP aku sudah menyukai Nando tapi dia gak pernah merespon
setiap tingkah aku saat bersama Dia, aku gak tau kenapa apa karena dia
tak tau atau dia tak mau tau dengan perasaan ini yang jelas Aku pengen
Dia tau kalau aku sayang sama dia.
Malam itu tepat malam pergantian tahun menuju 2014, Aku, Nando,
beserta kaluarga besar berkumpul di ruang tamu untuk memulai acara
pergantian tahun Semua terlihat ceria dan gembira menyambut tahun yang
baru.
Setelah acaranya selesai yang lain pada asik maen petasan, Aku duduk
di teras rumah menikmati indahnya warna-warni petasan sekaligus
memandangi kak Nando yang asik maen petasan bersama yang lainnya.
“Andai kamu tau kak, aku pengen bangat jadi nomor satu di hati kakak.
Tapi kenapa kakak gak pernah ngasih aku kesempatan buat memiliki kakak”
isi hati ku buat kak Nando.
Di tengah lamunan ku tiba-tiba “trakraktrak…!!!” bunyi petasan di bawah
kaki ku akibat ulah adik ku yang paling bungsu, tanpa sadar terlontar
dari mulut ku “Nando, nando, nando” (maklum lah aku sedikit lata)
“ciee… ciee… lamunin kak Nando ternyata, kak Nando, kak nando, kak rhany manggil tuh” ledek Edo adikku yang paling bungsu
Malu, malu dan malu Aku langsung masuk kamar saking malunya kepada kak
nando. Ku lihat kak nando hanya tersenyum melihat kejadian itu dan tak
peduli dengan ku, Aku benar-benar kesal kenapa kak nando tidak mencoba
membujukku.
“tuittt” Bunyi deringan handphone
“handphone siapa ya” gumam ku sambil mencari darimana asal bunyi itu.
Ternyata HPnya kak Nando, sebuah pesan “sayang, kapan balik ke sini aku
kangen sama sayang” isi pesan itu pesan dari ceweknya kak Nando
cetarrrrr…
Air mata ku langsung membanjiri pipi ku, aku kesal, benci, kecewa, sakit
hati, kenapa aku tidak bisa memiliki apa yang aku inginkan padahal aku
punya itu?.
Aku benar-benar merasakan sakit hati dan galau dengan semua ini,
sampai kapan aku menahan perasaan ini, perasaan menyayangi seseorang
yang hanya mengangggap aku adik.
Mungkin sampai kapan pun aku dan kak Nando tak akan pernah bersatu, dan
aku mulai sadar kalau apa yang aku inginkan tidak selalu menjadi miliki
ku meskipun itu sudah ada di depan mata ku sendiri.
Dan aku belajar mengikhlaskan apa yang seharusnya bukan milikku, kak
Nando akan tetap jadi orang yang nomor satu meskipun aku tak bisa jadi
kekasih nya tapi aku masih bisa merasakan kasih sayang dari Dia biar pun
hanya sebatas adik kakak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar