Merasakan kehadiran hatinya, merindukan belaian lembutnya, mencium
hangat peluknya. Kata itu yang selalu dia sebutkan dalam relung hati
Sheila, dia benar-benar merindukan sosok orang dia yang cintai, namun
orang itu begitu cuek, begitu tak perduli dengannya, begitu tak
memperhatikan tangisan hatinya bahkan yang paling dalam sekalipun,
padahal sesungguhnya orang itu dengan sangat jelas tahu apa yang
dirasakan oleh Sheila.
Waktu berlalu tanpa mempedulikan hati seorang yang terluka. Orang itu
begitu sibuk dengan dirinya, begitu sibuk dengan waktu bersama
sahabatnya dan juga kariernya, dia menawan, tentu saja banyak yang
mencintai pribadinya. Hugo, pria tampan yang terkenal cuek, dan selalu
tampil ceria, yang gemar bermain musik gitar, menyukai dunia bola, gemar
menekuni dunia berolahraga gym, dan juga beberapa kali mengikuti
perlombaan body contest, dan karena begitu profesi yang ada yang dalam
dirinya sehingga tentu saja banyak wanita yang juga sangat mengagumi
dirinya.
Mengetahui banyak yang menyukai dirinya dia juga terkenal suka
gonta-ganti pacar alias play boy. Entahlah apa yang Sheila suka dari
dirinya, dia seperti seorang yang mempunyai karisma tersendiri dalam
dirinya, yang membuat seseorang begitu tertarik padanya walaupun
melihatnya cuma sesaat saja. Bahkan sampai mereka jadian pun berulang
kali Sheila terus disakiti hatinya oleh Hugo, entah itu karena sikap
Hugo yang dingin padanya, cuek, kasar, egois, bahkan sikapnya yang suka
selingkuh sehingga akhirnya mereka jadinya putus-sambung dan kisah
mereka ini terus berlangsung sejak mereka SMA sampai mereka menduduki
dunia perkuliahan kurang lebih 4 tahun, tapi sheila tetap sabar dan
masih saja cintanya terus mendalam untuk pria yang satu ini.
Seiring berjalannya waktu, terutama pada saat mereka turun dalam
lokasi Kuliah Kerja Nyata atau yang lazim disebut KKN pada kecamatan
yang sama namun desa atau posko yang berbeda tapi bertetanggaan; di situ
Hugo baru benar merasa membutuhkan, menyanyangi bahkan mencintai Sheila
seutuhnya, Hugo benar-benar berbeda dari Hugo yang sebelumnya, dia
begitu perhatian, pengertian, romantis, bahkan dia sangat cemburu pada
orang-orang yang mendekati Sheila. Di lokasi KKN mereka benar-benar
seperti pasangan yang baru pertama kali berkenalan dan memulai kisah
cinta mereka, lokasi yang tidak ada jaringan komunikasi, namun
komunikasi antara Sheila dan Hugo begitu sangat terjaga dan terjalin
begitu harmonis.
Kisah ini terjalin begitu indah selama dua bulan dan tetap berlanjut
hingga mereka pulang kembali ke rumah mereka, ke dunia dimana seharusnya
mereka tinggal, bertemu kembali dengan keluarga mereka, sahabat mereka,
dunia perkuliahan mereka, tak disangka janji yang Hugo ucapkan selama
di tempat KKN ternyata dia tepati, yaitu janji untuk tetap mencintai,
menyayangi, memberi perhatian, kasih sayang, bahkan janji bahwa akan
secara sah memperkenalkan kepada keluarganya terkait hubungan asmaranya
dengan Sheila, meskipun selama ini Sheila sering juga mengunjungi rumah
Hugo, tapi tak seindah sewaktu dia pulang dari lokasi KKN, semua terasa
indah dan berwarna. Hugo begitu baik, perhatian, pengertian dan menjadi
sosok pacar yang didambakan oleh Sheila, semua keluarga Sheila pun
akhirnya mengetahui hubungan asmara antara kedua pasangan ini, Sheila
yang dulunya takut memperkenalkan kepada keluarganya kini menjadi begitu
antusias memperkenalkan Hugo pada kelurganya bahkan bukan cuma keluarga
inti Sheila saja, keluarga besarnya juga tahu mengenai hubungan asmara
mereka ini.
Sheila begitu mencintai Hugo, dia menganggap Hugo adalah sosok pria
terakhir dalam takdir asmara cintanya sehingga dia berani untuk
memperkenalkan Hugo kepada keluarga besarnya, meskipun ayahnya menentang
keras hubungan asmara kedua pasangan ini, namun Sheila tidak
menghiraukan perkataan ayahnya, malah dia berusaha keras agar ayahnya
merestui hubungan mereka; hari berganti meskipun kata setuju belum
keluar secara langsung dari bibir ayah Sheila namun kedekatan Hugo
dengan keluarganya begitu terasa keakrabannya, Hugo bahkan selalu
diundang oleh saudara- saudara Sheila dalam setiap acara bersama dalam
keluarganya, sampai acara wisudanya Sheila, Hugolah orang tersibuk yang
mempersiapkan acaranya, dia bersama dengan saudara-saudari Sheila
mengerjakan segala sesuatu untuk keperluan Sheila.
Cinta Sheila serasa semakin segunung untuk pacarya, mereka janji akan
menikah segera setelah Hugo menyelesaikan study dan mendapatkan
pekerjaan, janji yang begitu dinantikan oleh Sheila, karena hubungan
kedua pasangan ini sudah terjalin cukup lama, bahkan semua orang-orang
terdekat mereka yang bukan cuma keluarga melainkan teman KKN, teman
kuliah, teman SMA mereka dulu, beberapa orangtua juga mengetahui
hubungan mereka. Sheila begitu mencintai Hugo tanpa dia sadari bahwa
pria ini belum 100 persen berubah menjadi pria baik, yang jujur, yang
terbuka dalam segala hal, yang mencintainya dengan tulus, Sheila
benar-benar dibutakan karena cintanya sendiri.
Ternyata Hugo masih menyimpan banyak misteri dalam dirinya, dia juga
masih menyimpan wanita lain dalam dirinya juga dalam situasi tertentu
Hugo masih begitu kasar pada dirinya, begitu egois dan selalu ingin
menang sendiri, apa yang dia inginkan harus dia dapatkan tanpa
memperhatikan hati Sheila, dalam hubungan mereka yang kini semakin
membaik pun ternyata Sheila masih mendapati pacarnya berselingkuh dengan
wanita lain, tapi Sheila tetap berbesar hati untuk memaafkan kesalahan
Hugo, begitupun ketika kedua kalinya dia mendapati pacarnya berselingkuh
dengan wanita lain, dia hanya bisa menangis dan meminta untuk
mengakhiri hubungan mereka, namun Hugo juga ikut menangis bahkan
bersumpah tak akan mengulangi kesalahan itu lagi dalam situasi apapun,
asalkan mereka jangan berpisah dan akhirnya hubungan mereka juga tetap
berlanjut.
Suatu ketika mereka dihadapkan pada sebuah persoalan, kalau dibilang
sebenarnya ini cuma masalah sepele yang bahkan sudah sering mereka
perdebatkan, hanya karena Hugo sehari tidak memberi kabar pada Sheila,
Sheila pun jadi ngambek dan ikut-ikutan tak memberi kabar pada Hugo, itu
juga cuma alasan agar Hugo sesegara mungkin memberi kabar pada Sheila,
tapi ternyata Hugo menangapi lain, suasananya menjadi terbalik, Hugo
menjadi marah-marah pada Sheila, bahkan mengancam Sheila bahwa semua
sikap Sheila ini akan menjadi boomerang dalam hidupnya, mendengar
demikian Sheila segera meminta maaf atas kesalahannya pada Hugo namun
tidak sedikitpun dihiraukan oleh Hugo, bahkan Hugo kembali seperti dulu
cuek, dingin, kasar, bahkan tak juga mau memberi kabar pada Sheila
hingga berhari-hari. Dan diam-diam Hugo menghubungi wanita selingkuhan
keduanya itu, dia berusaha untuk membalikkan hubungan mereka, tanpa
memikirkan perasaan Sheila, seperti mempunyai firasat buruk akan sikap
pacarnya itu, Sheila seperti merasakan bahwa Hugo akan menghubungi
wanita yang pernah Hugo putuskan untuk kedua kalinya setelah hubungan
asmara mereka diketahui oleh Sheila.
Diam-diam Sheila juga mencari tahu tentang wanita itu, melalui
jejaring sosial, Sheila akhirnya mendapat informasi langsung dari wanita
itu, tentang siapa sebenarnya wanita itu, tentang hubunganya dengan
Hugo, dan tentang semuanya, bahwa benar Hugo kembali menghubungi dirinya
setelah memutuskan hubungan mereka beberapa saat yang lalu, hubungan
mereka ternyata terjalin cukup lama sekitar 3 tahun, wanita ini tak lain
adalah adik kelas mereka waktu duduk di bangku sekolah dulu, bahkan
wanita ini juga tahu tentang hubungan Sheila dan Hugo, yang meski
awalnya dikatakan Hugo pada dirinya bahwa hubungan antara Sheila dan
dirinya hanyalah sebatas saudara, namun semuanya terbongkar wanita itu
tahu bahwa Hugo dan Sheila berpacaran bukan bersaudara tapi karena cinta
juga yang membutakan dia sehingga dia tetap masih menerima Hugo
walaupun untuk menjadi orang kedua dalam kisah cintanya Hugo, tragis.
Sheila seketika hanya bisa menangis saat mengetahui semuanya itu,
airmatanya bercucuran dia bingung apa yang harus dia lakukan? tapi
akhirnya dia tahu jalan mana yang harus dia ambil serta apa yang harus
dia putuskan.
Merasa tak sanggup lagi menghadapi sikap Hugo yang begitu egois,
kasar, cuek, pemarah, bahkan sikapnya yang suka selingkuh dan tak pernah
memperhatikan hati seorang wanita, tapi Sheila tetap berbesar hati
untuk memaafkan namun dengan tegas dia memilih untuk mengakhiri hubungan
mereka. Seminggu setelah pertengkaran mereka Sheila mengunjungi rumah
Hugo, berniat memberi sesuatu kepada Hugo sebagai tanda cintanya untuk
Hugo, dia membuat sebuah video tentang perjalanan kisah cinta mereka,
video itu bukan cuma sekedar foto di dalamnya tapi juga semacam suatu
diary yang Sheila tulis selama dia berpacaran dengan Hugo saat suka dan
duka yang mereka yang alami, dia rangkum semuanya dalam video itu dan
dia bakar ke kaset kemudian dia kasihkan itu ke Hugo lewat ibunya Hugo,
entah Hugo lihat atau tidak isi kaset itu, karena Hugo bilang ke Sheila
kalau kasetnya sudah dipatahkan. Karena Hugo ternyata tidak terima
dirinya diputuskan oleh sheila, tapi sheila tetap besikeras untuk tetap
mengakhiri semuanya ini. Semua cara juga dilakukan lagi oleh Hugo agar
tetap mempertahankan hubungan mereka, karena ternyata di sisi lain
wanita selingkuhan Hugo itu memilih mengalah dan meninggalkan Hugo, dia
menganggap kalau dirinya merusak hubungan mereka, dia meminta kepada
sheila untuk tetap mempertahankan Hugo.
Semua ini terasa sulit dijalani karena pada sisi yang lain Hugo
seringkali melukai hatinya tapi pada sisi lain dia pun juga masih sangat
mencintai Hugo, tanpa menjawab telpon Hugo, membalas sms Hugo, bahkan
apapun yang dilakukan hugo sengaja tak dihiraukan Sheila, sekalipun Hugo
bilang kalau dia sakit dan sedang mengkonsumsi minuman keras namun
sheila masih saja menutupi dirinya dia seperti masih memikirkan pilihan
mana yang harus dia ambil? dia begitu dilema dan terpukul karena semua
ini.
Selang beberapa hari yang membuat Sheila semakin yakin akan
keputusannya untuk berpisah dengan Hugo yaitu karena Hugo ternyata tidak
hanya ingin memperbaiki hubungannya dengan sheila namun dia juga
menginginkan agar hubungannya dengan wanita selingkuhannya juga membaik
dan semua kembali seperti sediakala dimana dia tetap memiliki dan
menjalani hubungan ini bersama kedua wanita ini. Semua ini benar-benar
tidak habis di pikirkan oleh Sheila, mengapa Hugo, lelaki yang begitu
dia cintainya ternyata begitu serakah dalam hal cinta, apakah pantas dia
menjalani hubungan dengan lelaki ini? dia begitu rapuh dan terpuruk,
hatinya begitu hancur, bahkan untuk lepas dari bayangan Hugo sangat
sulit bagi dirinya, Hugo terus saja menghubunginya untuk meminta agar
sheila jangan pernah sedikitpun menjauh darinya, di sisi lain juga Hugo
terus meminta kepada wanita itu untuk hubungan mereka kembali membaik.
Bahkan Hugo sampai nekat ke rumah Sheila dalam keadaan mabuk, meminta
Sheila untuk kembali memperbaiki hubungan mereka, Hugo menangis karena
merindukan saat-saat indahnya bersama Sheila, saat mereka bercanda
bersama atau pun saat menangis bersama, Sheila yakin bahwa Hugo juga
mencintai dirinya, tapi kelakuan Hugo begitu sangat menyakiti hati
Sheila, yang bisa dia lakukan sekarang hanyalah berdoa meminta jalan
terbaik dari Tuhan, kalau memang mereka berjodoh pasti mereka akan
dipertemukan kembali dengan suasana cinta yag baru yang begitu tulus dan
mulia di hadapan Tuhan.
Cinta itu bukan cuma membutakan segalanya namun ternyata cinta juga
membodohkan semua orang. Itu yang di pikirkan oleh sheila, bahkan untuk
membenci saja dia tak pernah mampu melakukannya, semua ini terus saja
berjalan seperti ini, akhirnya terpikirkan oleh sheila suatu rencana
indah yang dia yakin bahwa ketika ini yang dia bilang pada Hugo, pasti
Hugo tidak akan lagi menghubunginya dan mengusik hidupnya, dia juga
begitu yakin bahwa rencana ini akan berhasil dipercayai oleh Hugo,
karena dahulu waktu mereka masih menjalani hubungan dengan begitu indah,
sheila pernah dengan serius mengatakan kepada Hugo bahwa setelah dia
menyelesaikan studinya dia akan dikirimkan ayahnya untuk bekerja keluar
daerah. Dan dengan alasan ini dia ingin secara langsung bertemu dan
membicarakan dengan Hugo, dia menghubungi Hugo untuk bertemu dengan
dirinya di suatu tempat yang sudah disiapkan oleh sheila, namun entah
lupa atau sibuk Hugo tak kunjung datang, sheila memutuskan untuk pergi
bertemu dengan Hugo di rumahnya. Namun ternyata mereka juga tidak
bertemu karena ketika Sheila tiba di rumahnya Hugo, Hugo baru saja
keluar untuk jadwal kegiatannya. Mungkin takdir sengaja tak
mempertemukan mereka berdua, karena mungkin saja kalau mereka jadi
bertemu sheila tak akan mampu lagi mengatakan semua penipuan ini pada
Hugo.
Malamnya Sheila kembali menghubungi Hugo melalui media telepon,
walaupun hanya lewat udara tapi dia merasa sedikit tenang, dia
mengungkapkan semua luapan hatinya kepada Hugo, entah itu karena dia
marah, sakit hati, bahkan mengatakan semua itu sambil dia meneteskan
airmatanya dan pada akhirnya dia harus memulai mengatakan apa yag ingin
dia utarakan yaitu dia bilang kepada Hugo untuk tidak lagi
menghubunginya lagi karena dia juga memohon pamit untuk pergi keluar
daerah untuk bekerja disana, dikatanya bahwa dia akan segera berangkat
esok pagi, awalnya Hugo tidak percaya dia menganggapinya dengan
biasa-biasa saja. Tapi setelah esok harinya Sheila mengucapkan selamat
tinggal untuk disampaikan kepada Hugo melalui salah satu sahabat Hugo
dan mengatakan bahwa mungkin mereka tak akan lagi bisa bertemu, dalam
kurun waktu lama, mungkin marah dan kesal atau apapun juga yang
dirasakan Hugo dia malah mengatakan kepada sahabatnya itu untuk menyuruh
sheila segera mencari pria lain di tempat barunya itu, sebab dia juga
telah jenuh melihat wajah sheila. Dan setelah saat itu Hugo tidak lagi
sedikitpun menghubungi sheila, kisah ini benar-benar telah berakhir tak
akan ada lagi panggilan sayang yang aneh yang sering mereka ciptakan
bersama, tak akan ada lagi suasana dimana mereka mandi hujan bersama,
masak bersama, makan bersama, tak’akan adalagi airmata kekesalan,
kekecewaan, ataupun airmata kebahagiaan yang pernah mereka berbagi
bersama. Semua ini tinggal kenangan, hanya kenangan, dan pernah terulang
lagi, Hugo sepertiya kembali menyibukkan dirinya pada aktivitas
biasanya, dia tidak lagi mengkonsumsi minuman keras, sebanyak apa yang
dia yang mau, kalaupun masih dia tetap bisa mengontrol semua itu. Sheila
sibuk menulis beberapa cerpen karena itu adalah hobinya sejak masih
duduk di bangku sekolah menengah atas, dia juga sibuk dengan
pekerjaannya sebagai staf marketing pada satu stasion Televisi di
daerahnya dan juga menunggu dipanggil untuk bekerja pada suatu
perusahaan swasta yang lamarannya sudah dia masukan. Sepertinya wanita
itu juga sedang sibuk dengan urusan kantornya. Semuanya disibukkan pada
urusan pekerjaannya masing-masing. Semoga ini adalah perpisahan termanis
yang tidak meninggalkan dendam pada masing- masing kita yang sama-sama
tidak memiliki salah satu di antara kita.
Cinta itu memang rumit, ketika mengenal cinta semuanya akan menjadi
indah, sehingga untuk melupakan cinta tak semudah kita membalikkan
telapak tangan, terkadang kita menjadi seorang pecundang yang bodoh
hanya karena ingin memiliki semuanya, terkadang kita juga malah terlihat
seperti seseorang yang tak punya hati yang karena kita melihat cinta
begitu mudah untuk kita dapatkan, terkadang juga kita terlihat seperti
seseorang tak punya akal untuk berpikir bahwa kita sedang dibodohkan
oleh karena cinta yang salah yang tak seharusnya kita miliki. Cinta
sebenarnya tak pernah salah, yang salah itu manusia yang tidak tegas
dalam memilih dan melepaskan cintanya sehingga terkadang dia terlihat
seperti seseorang bodoh yang mencintai dirinya sehingga mau saja
ditindas cintanya bahkan oleh orang yang dia cintai. Memaafkan adalah
salah cara terbaik bukan cuma dalam hal bercinta namun dalam mengartikan
makna hidup ini.
No one this ever lovely as much as I ever love you. Tak ada yang bisa
mncintaimu seperti aku mencntaimu. Namun terkadang aku berpikir dalam
sebuah hubungan mungkin alangkah lebih baik kita mengenangnya dengan
kesakitan dan airmata, daripada tetap menjalaninya dengan kepedihan dan
tangisan. Karena semua orang pernah punya kisah yang selalu membekas
dalam hatinya, tapi tak semua orang bisa memiliki kembali seseorang yang
pernah melukis kisah indah itu dalam hidupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar