Hari ini memang hari yang sangat melelahkan, kalian tahu kenapa hari
ini menjadi hari yang melelahkan? Karena sekarang banyak pr yang harus
dikerjakan mulai dari pelajaran ipa, matematika, ips, pkn, bahasa
inggris, dan sebagainya. Dan salah satunya adalah tugas kerja kelompok
dari pelajaran ipa, oh my god oh my no oh my woow karena tugas kerja
kelompok selalu bikin aku bete. Karena selalu aja ada ulah jahil dari
teman temanku.
Dan kini tugas kelompok itu dikerjakan siang hari sepulang sekolah di rumah si kembar viana viani.
Sepulang sekolah
Sepulang sekolah aku pulang dahulu ke rumah untuk makan siang dan ganti
pakaian dahulu tak lupa aku minta izin pada bunda. Sesampainya dirumah
si kembar disana aku menemui okta, divia, aprila, halimah dan liana yang
sedari tadi menungguku.
“hei, ngerjain tugasnya udah dimulai belum? Kalau udah maafin aku ya
datengnya terlambat. Kalau belum dimulai sih sukur sukur aja” sapaku
panjang lebar.
“diem donk berisik tahu, emang kamu gak punya mata, gak tahu kita lagi
ngapain? Kita ini lagi nunggu kamu dateng tahu” jawab liana
“jadi belum dimulai ngerjain tugasnya?” tanyaku lagi
“belum lah” jawab mereka serempak.
Lalu dengan langkah sopan kami pun memasuki rumah si kembar tersebut
dengan tujuan untuk ngerjain tugas ipa secara berkelompok sesuai dengan
perintah guru kami yaitu bu kusmi. Disana kami disambut oleh bundanya si
kembar, disana juga sudah tersedia makanan dan minuman dingin yang
membuat perut kami kembali lapar.
Kerja kelompok pun dimulai
Kami pun belajar bersama sesekali ada orang pura pura ingin mencicipi
makanan yang tapi sebenarnya mereka kelaparan. Sesekali aku melihat ke
sebuah dinding yang memiliki retakan berbentuk pintu, aku pun mulai
penasaran dan kulihat retakan itu semakin jelas saja di setiap ku
melihatnya. Aku pun berbisik pada divia “vi, lihat dinding di sebelah
sana ada retakan yang berbentuk sebuah pintu (sambil menunda mengerti. Lalu divian pun
membisikkan hal yang sama pada semua anggota kelompok kecuali viana dan
viani karena kami takut menyinggung perasaannya.
Lalu aku dan divia pura pura minta izin dulu untuk ke toilet padahal
kita mau lihat retakan tembok tersebut. Setelah kita lihat lebih dekat
divia semakin penasaran dengan retakan tembok tersebut. Divia pun
mengetuk ngetuk tembok tersebut 3 kali dan yang tarjadi adalah…
Tembok tersebut berubah menjadi pintu yang sangat indah dan semua orang
yang melihat itu langsung mendekat pada pintu tersebut termasuk si
kembar. Kami pun serempak membuka pintu itu bersama dan di bawah pintu
itu ada 3 anak tangga serta suasana ruangan tersebut sangatlah indah
serta di depan ruangan tersebut ada taman yng berkarpetkan rumput yang
hijau serta banyak bunganya dan dalam ruangan ini ada dua kamar yang
antah berantah, itu kamar siapa? Kami pun semakin penasaran dengan
temapat ini lalu kami bertanya ruangan apakah ini???
Namun sayang
Namun sayang ternyanta ini cuma mimpi ibuku langsung membangunkanku saat aku kelihatan senyum senyum saat mimpi
Itu nyata loh!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar