Rabu, 18 Maret 2015

Kesetiaan Sampai Aku Pergi

“Di kelas ini kedatangan murid baru, perkenalkan diri kamu nak” ucap guru berkerudung itu, “perkenalkan nama lengkap saya siti badriah, teman-teman bisa panggil saya siti, dan saya pindahan dari smp cinta bumi, salam kenal teman-teman” ucap siti memperkenalkan diri. “wah manis sekali anak itu” ucap edo dalam hati, “nah siti silahkan kamu duduk di bangku yang kosong di sebelah ani” ucap guru. Siti lalu duduk di bangku itu, “hay, perkenalkan nama aku siti” ucap perempuan berwajah manis, “aku udah tau kok, perkenalkan nama aku ani” ucap perempuan berkulit putih.
Bel istirahat berbunyi saatnya murid-murid untuk istirahat, 3 orang perempuan mendekati siti dan ani, “hey siti ini teman-teman aku” ucap ani, “hey kenalkan nama aku rina” ucap perempuan berambut ikal, “namaku mawar” ucap perempuan berkulit hitam mulus, “namaku fatimah” ucap perempuan berwajah dewasa, “salam kenal namaku siti” ucap siti.
“hey-hey boleh kenalan gak manis” ucap edo berkulit putih, “apa sih do sana-sana pergi” ucap ani, “padahal kan aku cuma pengen kenalan aja ni” ucap edo, “kaga bisa pergi tidak atau kamu mau aku cubit” ucap ani dengan galak, siti hanya tersenyum, “iya-iya aku pergi” ucap edo, setelah edo pergi siti bertanya, “orangnya terkesan jahat?” ucap siti, “tidak, dia itu orangnya baik tapi begitu, bawel menurut aku” ucap ani, “ih si bos, bilang aja suka sama dia, buktinya bos bagus-bagusin dia” ucap rina meledek, “ih apa sih rin bantuin aku war, rina ngeledek aku” ucap ani, “kaga ah bos aku bantuin rina aja” ucap mawar meledek, “udah-udah kita ke kantin yuk” ucap siti, “bener itu, aku laper nih” ucap fatimah.
Sesampai di kantin, edo mendekati siti dan berkata “siti, ini coklat untuk kamu” ucap edo, “beneran coklat itu buat aku?” ucap siti, “becanda coklat ini untuk aku” ucap edo meledek, muka siti sedikit memerah karena malu dan kesal, untungnya edo berbicara dengan pelan jadinya orang-orang yang berada di kantin tidak mendengar mereka berdua, “hey ani yang tadi cowok di kelas itu namanya siapa?” ucap siti, “itu edo, hati-hati deket sama dia, dia itu orangnya jail” ucap ani, “oia ni kita kan harus nemuin pak hanri di kantor” ucap fatimah “oia, sit aku pergi dulu ya sama yang lain, kamu tidak apa-apa kan ditinggal sendiri” ucap ani, “iya tidak apa-apa” ucap siti. Setelah siti puas jajan lalu siti kembali ke kelas, saat siti jalan lalu siti terjatuh, dan disana ada edo, “hahaha, jatuh” tawa edo sambil menjulurkan tangannya, “makasih ya” ucap siti sedikit malu, “kamu tidak apa-apa kan” ucap edo, “iya tidak apa-apa kok” ucap siti. Lalu mereka berteman dan semakin lama semakin akrab, hingga tiba suatu hari dimana mereka berdua saling jatuh cinta.
“SITI AKU CINTA KAMU” ucap edo “maaf do bukan karena aku tidak suka kamu, tapi” ucap siti, “tapi apa?, coba kamu jelaskan ke aku” ucap edo sedikit kecewa, “setelah aku lulus dari sini aku akan pindah, aku akan pindah ke surabaya do, aku disuruh ayah untuk sekolah disana” ucap siti bingung, “memangnya mengapa kalau kita pacaran jarak jauh” ucap edo, “kamu tidak apa-apa kalau kita pacaran jarak jauh” ucap siti, “tidak siti, walaupun kita nanti jauh tapi aku akan merasa dekat karena kamu selalu ada di hati aku” ucap edo, “baik do, aku mau jadi pacar kamu” ucap siti tersenyum, “ini mawar merah untuk kamu ucap edo, mereka pun jadian di taman sekolah. Lalu siti memberi tau temannya bahwa ia sudah jadian “hey rin, fatimah, mawar, ani, tau gak aku jadian loh sama edo” ucap siti “wah mana nih pajaknya” ucap rina, “ih iri aku kan mau punya pacar” ucap mawar, “sama doni aja kamu mawar, dia kan cinta mati sama kamu” ucap fatimah meledek, “ih apa sih gak mau ah dia kan orangnya culun” ucap mawar, mereka pun tertawa semua.
Tibalah saat perpisahan, “sit, kita sekolah di smk hayalan yuk” ucap ani, “iya nanti kita ambil jurusan yang sama biar kita bisa bersama-sama lagi” ucap rina, “maaf ya teman-teman, aku harus pindah ke medan, aku harus sekolah disana” ucap siti, “yah sit, jangan pindah” ucap mawar sedikit sedih, “iya sit, jangan pindah” ucap fatimah, “tapi tenang kok, kita masih bisa pesan-pesanan, aku janji nanti aku akan nemuin kalian” ucap siti, “siti pasti kami akan merindukan kamu” ucap ani sedikit lebay, “siti kemari” panggil edo dari kejahuan, “teman-teman aku pergi dulu ya” ucap siti, “ada apa do” ucap edo, aku mau ngasih cincin ini untuk kamu” ucap edo sambil memberikan cincin perak itu ke tangan siti, “do maaf ya besok kita udah gak bisa bertemu lagi, aku harus pindah” ucap siti, “ya aku gak apa-apa, kamu jaga diri ya disana, dan cincin itu sebagai kenang-kenangan kita jadi, aku mohon jaga cincin itu dengan baik” ucap edo, “iya edo, pasti, kamu juga ya ingat cinta kita itu akan abadi untuk selamanya” ucap siti.
Keesokan hari, “siti, ayo cepat masuk ke mobil, jangan sampai telat” ucap bapaknya siti, “iya pah, tunggu sebentar lagi” ucap siti, lalu siti memasuki mobil, lalu mereka pergi dengan papah siti yang menyetir. Di perjalanan edo menelepon siti, lalu siti mengakat telepon tersebut “hallo do, aku lagi di jalan ini” ucap siti, “kamu hati-hati ya sayang, aku juga lagi menuju bandara, aku mau melihat kamu untuk terakhirkalinya hari ini beb” ucap edo, “beb, makasih ya udah perhatian ke aku” ucap siti senang.
Tibalah siti di bandara, sambil berjalan siti melihat kiri dan kanan mencari edo, begitu pula edo melirik kiri dan kanan mencari siti, edo lalu menelepon siti, siti pun mengangkatnya “sit, kamu lihat ke belakang deh” ucap edo dalam telepon, saat siti melihat ke belakang siti melihat edo tersenyum sambil melambaikan tangan “hati-hati ya” ucap edo sambil melambaikan tangan, siti pun membalas dengan senyuman walaupun siti sedih karena harus berpisah dengan edo, siti pun pergi dengan cepat karena ia tidak mau ketinggalan pesawat.
Satu jam perjalanan siti pun sampai ke tempat tujuan. “edo aku udah sampai” pesan singkat yang siti sampaikan untuk edo, hingga beberapa jam siti menunggu balasan dari edo, tapi edo tidak membalas. Lalu siti putuskan untuk menelepon edo, tapi sayang walaupun siti menelepon terus menerus tidak diangkat-angkat oleh edo, siti ulang terus menerus hingga suatu saat nomor yang edo pakai, tidak dapat dihubungi.
Hingga satu minggu kemudian, edo tetap saja tidak ada kabar, lalu siti menelepon ani “ani pacar aku kok tidak ada kabar satu minggu ini, aku takut terjadi apa-apa sama dia” ucap siti cemas, “iya nanti aku cari kabarnya dia sekarang” ucap ani, mereka pun lalu berbincang-bincang cukup lama, dan dua hari kemudian. Ani memberi kabar melalui pesan singkat “siti, kamu cari aja yang lain udah lupain aja edo” ucap ani dalam pesan singkan, siti yang membaca pesan singat itu lalu marah, “maksud kamu apa ani” ucap siti dalam pesan singkat, tapi tidak ani balas, lalu siti telepon ani berkali-kali tetap tidak diangkat. Lalu siti berpikir “ada apa ini, kenapa semuanya seperti melupakanku” ucap siti dalam hati, lalu siti membuka facebook membuka twitter mencari tau apa yang sebenarnya terjadi, tapi apa yang dilakukan siti percuma.
Hingga malam hari siti tertidur, ia bermimpi edo mendatanginya dan berbicara “siti kamu adalah perempuan yang paling manis, siti tanpa kamu hidup aku mati” ucap edo dalam mimpi siti, saat pagi hari terdengar bunyi handphone yang membangunkan siti, lalu siti angkat telepon itu tanpa melihatnya “hallo sit, maaf ya kata-kata yang kemarin” ucap ani, “maksud kamu apa, bicara seperti itu” ucap siti, “itu pesan dari edo untuk kamu, karena dia enggak pengen kamu tau” ucap ani, “emang edo kenapa ni, tolong kamu jujur ke aku” ucap siti, “edo sit edo” ucap ani, “edo kenapa” ucap siti cemas, “edo koma, selagi aku kesana edo berpesan ke aku supaya aku gak ngasih kabar ke kamu dia nyuruh aku untuk bilang lupain aja edo gitu, maaf ya sit aku harus boong” ucap ani, telepon pun siti matikan lalu siti menangis, ia buru-buru mencari papahnya dan memberi tau semuanya “ada apa nak, kenapa kamu menangis” ucap papah siti, “edo koma pah, pah aku harus kesana pah” ucap siti memohon, “tapi nak” ucap papah siti, “plis pah siti mohon” ucap siti, “ya udah papah cari tiket untuk hari ini” ucap papah siti, “makasih ya pah ucap siti sambil menangis.
Sore hari siti berangkat, lalu siti menemui ani, “sit kamu sabar ya, kita berdoa aja biar edo cepat sembuh” ucap ani, “sekarang edo dimana” ucap siti, ayo masuk ke mobil” ucap ani. Sesampai tiba di sana di ruangan edo di rawat, “edo” ucap siti pelan, siti pun lalu diam, siti pun langsung memegang tangan edo, sambil menempelkan tangan edo ke pipinya, tiba-tiba edo pun membuka matanya. “siti” ucap edo pelan, “apa do kamu udah sadar” ucap siti sedih, “hari ini indah karena kamu ada di sampingku, makasih ya siti” ucap edo, “yang penting kamu cepet sembuh ya edo” ucap siti tersenyum walau dia sedih, “cincin pemberian aku masih kamu pakai” ucap edo, “iya bagi aku ini sangat penting edo, karena ini barang pemberian kamu” ucap siti sambil meneteskan air mata “makasih ya siti kamu udah setia sama aku, selama ini kamu yang membuat hari aku ceria yang menghapus kesedihanku, aku mohon kamu jangan menangis, kamu adalah wanita yang tegar” ucap edo sambil menghapus air mata siti, saat edo menghapus air mata siti, tiba-tiba edo menutup mata dan sebuah alarm berbunyi dengan kencang, ani pun langsung memangil dokter, “edo jangan pergi do, jangan pergi, kamu adalah cowok yang terbaik buat aku” ucap rina menangis sambil memeluk edo.
Lalu dokter datang, ani dan siti disuruh menunggu di luar. Lalu ani menelepon kedua orangtua edo. Tak berapa lama kedua orangtua edo datang bersama adiknya edo. Tak berapa lama juga dokter keluar, “gimana dok keadaan anak saya” ucap sang bundanya edo, “maaf bu anak ibu sudah tiada” ucap sang dokter, siti, ani dan kedua orangtua edo berserta adik edo memasuki ruang dokter, siti langsung memeluk edo yang sedang berbaring tak bernyawa “edo kamu jangan tinggalin aku, kamu udah buat hidup aku seneng do” ucap siti kencang sambil menangis, “sudah dek, kita doakan saja biar edo tenang dan senang di alam sana” ucap bundanya edo, “iya de bapak juga sedih karena sudah kehilangan seorang anak” ucap sang ayah edo, ani yang berada di situ hanya melihat dan menahan tangis.
Siti pun mulai tenang dan mulai menerima semua ini. Akhirnya edo dibawa pulang untuk dimakamkan, siti pun ikut membaca yasin untuk mendoakan edo, setelah itu ia tidur menginap di rumah edo, setelah bangun tidur pagi itu, adik edo datang membawa sebuah buku dan memberinya kepada siti “apa ini” ucap siti kepada adik edo, “ini buat kakak kata kak edo, dia bilang ke mia kalau ini buat kakak, dan aku disuruh ngasih ini kalau kakak ada di rumah ini” ucap mia adik edo, “makasih ya dik” ucap siti sambil tersenyum, lalu adik edo pun pergi, lalu siti baca buku kecil yang bercoveran photo edo dan siti tersebu
“siti saat aku melihat kamu, perasaanku langsung senang, saat aku pacaran sama kamu aku sangat senang, wajahmu menyinarkan hatiku, kelembutan kamu membuat aku semangat untuk hidup, siti maaf ya aku harus memberitaukan ini sekarang”
Bunda edo pun memanggil siti, “siti, makasih ya telah menemani edo, bunda menyesal karena saat ia hidup bunda tidak mementingkan edo, padahal bunda tau dia punya penyakit liver, ya sudah tinggalkan masa lalu, sekarang ke bawah yuk” ucap sang bunda, akhirnya mereka ke bawah dan mereka menuju makam untuk menguburkan edo, selesai sudah hari ini, rina pun menginap di rumah ani, saat siti tertidur siti bermimpi “siti makasih ya, aku harap kamu senang, kalau kamu sedih aku sedih karena sudah kubilang diri kamu selalu ada di hati aku, jadi aku mohon kamu jangan sedih kalau kamu sedih aku juga sedih, kamu itu seperti perban di hati aku yang sakit” ucap edo di dalam mimpi siti sambil melambaikan tangan dan tersenyum dari jarak yang jauh, pagi pun tiba siti terbangun dengan senyum yang indah, lalu ia kembali lagi ke surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar