Jumat, 20 Maret 2015

Pemberi Harapan Palsu

Sangat menyakitkan saat berada di posisi seperti ini dimana ketika kita telah diberikan harapan oleh seseorang hingga kita yakin dengan harapan itu, tetapi kemudian orang itu menghilang dengan tiba tiba. Itulah yang kurasakan saat ini, namaku Maya umurku 14 tahun aku duduk di bangku SMP dan baru saja merasakan yang namanya arti mencintai dan menyayangi.
Ujian tengah semester akan segera dimulai, aku telah siap untuk melaksanakannya. Rambutku kubiarkan ku ikat tanpa berlebihan kemudian aku bergegas memakai tas untuk berangkat ke sekolah.
Sesampainya di sekolah aku mencari ruanganku dan tempat duduk yang telah ditentukan, saat ku melihat daftar nama ternyata aku duduk dengan kaak kelasku laki-laki dia bernama Ardy sifatnya yang sangat jutek tidak mau berbicara sama sekali tidak peduli dengan sekitarnya. membuatku ragu untuk mengajaknya berbicara karena aku takut dia tidak akan jawab, hingga hari itu..
Hari ketiga ujian tengah semester tanpa disengaja ternyata kami saling berkenalan lewat jejaring sosial pada saat malam hari, ternyata dia termasuk orang yang tidak jutek dan sangat baik. Semakin lama kami semakin dekat tanpa ragu saat ulangan aku suka bertanya tentang jawaban, hari terakhir ujian adalah hari yang sangat berkesan karena kami saling mengobrol banyak hal dan sangat semakin dekat.
Walaupun ujian telah selesai tapi kami masih sering mengobrol lewat jejaring sosial bahkan kami sangat dekat melebihi teman, hingga muncullah rasa suka di hati kecilku ini. Dan sepertinya dia pun begitu karena dari cara dia berbicara hingga mengucapkan salam manis sebelum ku tidur, aku sangat ingin dia menyatakan cinta padaku, lebih dari tiga bulan ku menunggu.
Hari ini kabar dari dia satu pun tidak ada sapaan manis yang selalu membuatku tersenyum sendiri saat membaca sudah tidak ada lagi, dia menghilang tanpa mengucapkan salam perpisahan. Hingga aku memberanikan untuk menyapanya duluan tetapi tidak ada respon satu pun dari dia, dan akhirnya aku tau bahwa dia telah punya kekasih teman sekelasnya aku sangat sedih mendengarnya dada ini serasa hancur, jantung ini serasa tak berdetak sekalipun. Kenapa ini semua terjadi padaku kenapa dia begitu kejam meninggalkanku sendiri kesepian lagi… Harapan yang dia berikan hanya sekedar harapan palsu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar