Rabu, 18 Maret 2015

Pengorbanan Ibu Dan Penyesalanku

“Nak tolong ambilkan kacamata ibu nak”
“Ih ambil snediri emang gak bisa makannya jadi orang itu jangan cacat donk”
“Masya allah nak jangan ngomong begitu”
“Assalamua’alaikum”
‘Wa’alaikum salam eh pak ustadz, ada apa pak datang ke rumah saya?”
“Tadi saya denger keributan di rumah ini”
“Iya pak maaf tadi saya minta ambilkan kacamata saya tapi layla enggak mau, namanya anak anak pak emang begitu”
“Oh, layla kamu tidak boleh seperti itu sama ibu kamu bagaimanapun kedadaannya tapi dia ibumu dan yang telah melahirkanmu nak”
“Eh pak ustadz kalo mau ceramah jangan di rumah saya donk mau ceramah itu ya di mesjid lah”
“ya allah layla, maaf pak anak saya sedang khilaf”
“Iya tidak apa apa, ya sudah ini sudah malam saya mau pulang dulu ya”
“Iya pak”
“Bu kenapa ibu bilangin ke pak ustadz dih kalo aku gitu sama ibu”
“Maaf nak tapi sesama umat islam kita diajarkan oleh allah untuk tidak berbohong nak”
“Udah cukup ceramahin aku”
“ya allah berikanlah taubat ya allah pada anakku, ampunilah dosa dosa anakku ya allah”
“Ibuuuuk bisa gak sih gak berisik aku tu pusing dan muak dengerin suara tangisan ibu dan ocehan ibu yang gak jelas itu ”
“Masya allah nak jangan ngomong begitu”
“Udah deh aku mau tidur”
“Gak makan lagi”
“Gak aku muak liat tempe melulu”
“Masya allah nak jangan begitu meskipun lauk kita hanya tempe saja setiap hari tapi ini rezeki dari allah nak”
“Cukup buk cukup, kalo mau ceramah di masjid, jangan di rumah donk”
“Nak bangun udah pagi mau sekolah”
“Ah buk udah deh aku itu masih ngantuk gara gara ibu ngoceh ngoceh semalem, hari ini aku gak mau sekolah”
“ya allah nak nanti kamu gak naik ke kelas 5 nak kan kamu mau ujian”
“Eh buk ibuk mau menghina aku ya karena setiap naikkan kelas aku selelu dapet peringkat 15 dan bla bla bla”
“Bukan itu maksud ibu nak”
“Pergi sana”
“Iya nak”
“Aduuuuh”
“Kamu kenapa nak”
“Udah pergi sana”
“Dok saya kenapa ya”
“Kamu terkena penyakit gagal ginjal”
“Apa, stadium berapa saya dok”
“Kamu sudah mencapai stadium 4″
“Jadi waktu hidup saya sudah tidak lama lagi ya”
“Kemuangkinan iya”
“Berapa lama saya bisa hidup”
“Hidup dan mati adalah kehendak allah nak”
“Apa ini, hah layla terkenaa penyakit gagal ginjal stadium akhir, ya allah kenapa layla gak pernah cerita sama saya ya allah, layla umurumu masih lama ibu mau kamu harus meraih cita cita mu nak, biarkan ibu mati duluan, ibu akan mendonorkan ginjal ibu dengan kamu nak”
“Dok apa benar anak saya yang bernama layla terkelan penyakit gagal ginjal stadium akhir dok”
“Iya bu benar, memeng kenapa”
“Apa saya bisa mendonorkan ginjal saya untuk anak saya dok”
“Tentu bisa tapi kalau ibu dan anak ibu bersedia”
“Saya dan anak saya bersedia dok”
“Baik besok ibu datang membawa anak ibu ya”
“Apa dokter bisa menjemput anak saya, saya tidak mau smapai anak saya tahu dok”
“Baik buk”
Tok tok tok
“Iya sebentar”
“Eh pak dokter itu anak saya pak sudah saya beri obat pingsan dari dokter”
“Ayo bu kita berangkat sekarang”
“Ayo pak”
“Loh dok kok saya ada di rs sih”
“Kamu baru saja selesai dioperasi”
“Kenapa saya dioperasi dok”
“Karena penyakit kamu”
“Maksud nya”
“ya ibu kamu mendonorkan ginjalnya kepada kamu”
“Apaaa, sekarang dimana ibu saya dok”
“Dia sudah meninggal dek”
“Apaaa ibuuuuuuu jangan tinggalin layla buuu layla gak mauau ditinggal ibu sendirian”
“Sebelum ibu kamu meninggal dia menitipkan pesan untuk kamu”
“Apa dok”
“Kata ibu kamu, kamu harus bertaubat kepada allah atas kesalahan kamu, mati dan hidup ada di tangan allah dan tidak ada yang mengetahuinnya dan ibu kamu akan selalu ada di sisi dan hati kamu meskipun kamu udah jahat sama ibu kamu hanya itu pesan ibu kamu”
“Makasih dok”
“Iya”
“Ibuuuuuuuu”
1.Pesan nasehat untuk kalian para pembaca cerpenku.
“Janganlah engkau durhaka kepada ibu kalian karena itu tidak ada gunanya bagaimana saat ibu tidak ada di samping kita kalian pasti susah jadi bertaubat lah jangan durhaka kepada ibu sesalilah perbuatanmu, minta maaf la kepada ibu mu, saat kalian sakit ibu kalian pasti akan berkorban untuk kalian jadi jangan lah kalian sia siakan waktu hidup mu bersama ibumu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar